Kamis, 24 Oktober 2013

Cerita Dewasa - Memijat Payudara Cewek Kampus

Kisah seks cewek kampus pemijat payudara – Kamarku
berada di pojok, dan tetanggaku adalah seorang cewek manis
yang berasal dari Jakarta. Dia adalah mahasiswi tingkat
akhir di jurusan Sastra Inggris yang dulu kampusnya berada
di Jln. Cihampelas. Namanya Naysila. Aku ingat waktu
pertama kali bertemu dengannya, dia selesai mandi dan
kelihatan segar sekali. Aku sudah langsung tertarik dan
ngaceng (maklum masih perjaka ting-ting dan nafsuku
memang besar sekali).
Tapi aku yakin tiap cowok normal pasti akan ngaceng jika
melihat bentuk tubuh Naysila yang sangat indah.
Payudaranya tidak terlalu besar (mungkin ukurannya cuma
32) tapi mancungnya minta ampun. Dan tambahan lagi
pinggulnya yang menjulang seakan menantang tiap cowok
untuk menyentuh dan meremasnya. Tapi aku paling suka
pada matanya, sangat bulat, polos dan begitu jernih. Dan
hidungnya, bagus sekali.
Naysila sebenarnya sudah mempunyai seorang pacar, yang
saat itu sedang kerja di Jakarta. Rencananya sih mereka mau
married tahun depan. Karena sibuk, cowoknya cuma datang
tiga bulan sekali. Aku kasihan juga pada Naysila, habis
orangnya agak cerewet dan manja serta tidak bisa ditinggal
sendirian. Maunya sih ada orang yang terus menemaninya
buat main dan curhat.
Waktu itu aku masih miskin (sekarang masih miskin juga
sebenarnya), jadi di kamarku tidak ada komputer maupun TV,
sedangkan di kamarnya, Naysila punya TV, video, komputer,
kulkas, tape, dll. Kelihatannya cukup berduit juga tuh anak.
Karena sering tidak ada kesibukan, aku sering nongol dan
numpang nonton TV di kamarnya. Klop deh, dia ingin curhat
dan aku ingin nonton TV.
Suatu hari aku baru sadar kalau kamar mandiku dan kamar
mandinya letaknya bersebelahan dan di kamar mandi kita ada
lubang angin di atapnya. Karena aku kuliah di jurusan
Arsitektur, otakku langsung jalan. Aku mikir kalau aku manjat
ke atap lewat lubang angin di kamar mandiku, tentunya aku
bisa jalan ke atap kamar Naysila dan ngintip dia. Langsung
deh adikku berontak.
Keesokan harinya, jam 9 pagi aku mendengar ada suara air di
kamar mandi Naysila. Semangatku langsung bangkit dan
pelan-pelan, aku menaruh kursi di kamar mandiku untuk
memanjat ke atap. Dadaku berdebar kencang, sedikit takut
tapi kepingin. Tanpa suara aku berhasil memanjat ke atas.
Atapnya sangat berdebu dan banyak kabel listriknya. Aku
harus hati-hati, pikirku kalau mati kesetrum karena ngintip
cewek mandi kan nggak lucu. Dengan berjingkrat-jingkrat aku
sampai juga ke atas kamar mandinya. Tetapi aku tidak berani
melihat langsung lewat lubang angin, takut ada bayanganku
di bawah dan mungkin saja dia melihat ke atas. Dasar lagi
beruntung, aku melihat lubang kecil di atap kamar mandinya.
Ukurannya cuma sekitar 1 cm, tapi buat yang sering ngintip
tentu ngerti kalau ukuran ini sudah jauh dari cukup.
Dengan posisi berlutut, aku ngintip ke bawah melalui lubang
tersebut. Di kamar mandi, kulihat Naysila sedang menyabuni
badannya. Dari atas aku bisa melihat hampir seluruh
badannya. Yang pertama menangkap perhatianku adalah
payudaranya dan puting susunya yang mungil dan berwarna
coklat muda. Bentuknya sangat bagus, sedikit kecil namun
sesuai dengan imajinasiku sebelumnya, bentuknya bagus dan
kelihatannya amat kenyal dan kencang. Amboi.. aku sampai
gemetar dan nafasku memburu.
Sambil bernyanyi kecil, Naysila menyabuni pundaknya,
payudaranya, lalu turun ke bawah, pahanya, dan… Ya ampun
dia mengangkangkan kakinya sedikit lalu menyabuni daerah
kewanitaannya. Aku bisa melihat bulu kemaluannya dengan
jelas. Tidak terlalu lebat, dan menurutku termasuk tipis, tapi
siapa yang peduli.
Aku ngintip terus, sampai dia sirami badannya dengan air,
lalu mengelap badan, memakai CD warna putih, celana
pendek, dan kaos, tanpa BH. Saat itu, aku sudah tidak tahan
lagi. Buru-buru aku turun ke kamar mandiku lalu melakukan
onani. Cepat sekali aku keluarnya, habis sudah terangsang
sekali.
Setelah itu dengan alasan mau meminjam koran, aku
langsung ke kamar Naysila. Bayangannya waktu mandi terus
berada di benakku. Jadi waktu ngobrol dengannya, aku
ngaceng terus (walaupun sudah ejakulasi). Waktu Naysila
menunduk untuk ngambilin koran, dari kaosnya yang agak
longgar itu aku bisa melihat payudaranya. Ampun deh.. kali
ini cuma berjarak sekitar 1 m dariku, tapi karena masih polos,
aku tidak berani berbuat sesuatu. Aku cuma mengucapkan
terima kasih, lalu balik ke kamarku dan melakukan onani lagi.
Hubunganku dengan Naysila semakin bertambah intim. Kita
selalu makan bareng dan nonton TV bareng. Kalau malam
minggu dan cowoknya tidak datang, kita pasti jalan ke BIP
atau nonton. Kadang ke diskotik di jalan Cihampelas. Tapi
kita ke diskotik cuma untuk disco dan mendengarkan musik,
tidak pernah tripping. Aku sampai sekarang masih bersih dari
yang namanya drugs.
Sering aku nonton TV sampai larut malam dan kalau dia
ngantuk, dia tidur duluan. Tempat tidurnya menghadap TV,
dan aku duduk di atas karpet di sebelah tempat tidurnya.
Suatu ketika, saat aku nonton bola sampai larut dan dia
sudah tidur, aku jalan ke tempat TV untuk mengganti channel.
Waktu aku balik, aku berjalan ke arahnya. Waktu itu pahanya
agak terbuka dan lewat celah-celah celana pendeknya aku
bisa melihat celana dalamnya. Warnanya putih bersih, dan
lewat celana dalamnya aku bisa melihat bentuk segunduk
daging kemaluannya. Waktu itu aku ingin sekali meraba
pahanya dan celana dalamnya, sayang keberanianku belum
cukup. Aku cuma bisa membayangkan dan mengkhayal saja.
Sampai suatu hari, aku ingat itu hari Minggu, Naysila baru
balik dari Jakarta. Sekitar jam 10 malam aku sudah nongol di
kamarnya.
“San, gimana perjalanan ke Jakarta? Capek nggak?” tanyaku.
“Iya, capek banget, abis tadi nggak dapat tempat duduk di
kereta dan cuman berdiri atau duduk di lantai”, jawab Naysila
sambil tiduran, “Pinggangku serasa mau patah”,
sambungnya.
Sambil bercanda aku bilang, “Kalau lagi pegel paling enak di
pijat, gitu-gitu aku pintar pijat lho…”
Ternyaata tidak disangka-sangka Naysila menjawab,
“Beneran nich, tolong dong pijatin aku.. capek banget nich.
Besok aku traktir makan dech..”
Dengan semangat 45 langsung kubilang, “Oke deal…” Aku
tertawa dalam hati, tanpa ditraktir pun aku bersedia.
Kemudian aku memintanya telungkup dan aku mulai
memijatnya. Aku sebenarnya tidak tahu caranya memijat
orang, cuma aku punya pengalaman beberapa kali ke panti
pijat. Jadi pura-pura berpengalaman saja. Aku mulai memijat
telapak kakinya dengan jempolku. Pelan dan sedikit
bertenaga.
“Sakit nggak San? kalau sakit bilang-bilang ya?” kataku.
“Nggak, enak kok”, sahut Naysila.
Sekitar sepuluh menit kemudian, pijatanku naik ke paha
bawahnya. Nafasku mulai cepat dan aku bisa merasakan
suhu badanku mulai naik. Pahanya mulus sekali, mulus dan
putih. Aku merasa tanganku agak dingin, tapi tidak tahu deh
Naysilanya merasakan hal yang sama denganku atau tidak.
Tapi aku tidak berani memijat pahanya terlalu ke atas.
Sampai batas celana pendeknya saja, tapi sudah cukup oke.
Aku bergantian memijat paha kiri dan kanannya. Waktu itu
aku melihat Naysila menikmati pijatanku dan hampir tertidur.
Matanya tertutup.
Sekitar 15 menit kemudian, aku mulai memijat pinggangnya
melewati pinggulnya, tapi dengan perasaan takut. Dari
pinggang, aku naik ke atas untuk memijat pundaknya.
Sebelum naik ke pundaknya, kupindah tangannya dari posisi
di samping badan ke atas (posisinya seperti Superman ketika
terbang). Sewaktu aku memijat daerah atas pinggang, aku
sengaja memijat ke arah samping badannya sehinga bisa
merasakan gumpalan samping payudaranya. Dia tidak
memakai BH, jadi tanganku dengan leluasa merasakan
gumpalan tersebut (walaupun sedikit, namun berarti sekali).
Saat itu badanku sudah panas sekali dan aku bisa merasakan
wajahku yang panas dan merah.
Aku melihat ke wajah Naysila dan aku sangat senang ketika
melihat wajahnya juga memerah. Wah, kupikir, dianya juga
mulai horny nih. Pijatanku lalu kuteruskan ke pundak, leher
dan kepalanya. Waktu memijat kepalanya, aku mengelus
belakang telinganya (dari buku aku tahu ini merupakan
daerah sensitif cewek).
“Gimana, enak nggak San?” tanyaku dengan suara yang
sedikit gemetar.
“Wah, enak banget, kerja sampingan loe jadi tukang pijat
kali”, jawab Naysila.
“Kalau ada baby oil dan mijat ke kulit langsung, jauh lebih
enak San..” Pancingku.
Ternyata umpanku langsung disambar. Dia naikkan kaosnya
sampai hampir ke pundaknya lalu dia bilang, “Sayang aku
kagak ada baby oil, tapi coba sekarang…”
Saat itu aku sudah terangsang sekali melihat kulitnya yang
putih bersih. Dari samping aku bisa melihat gumpalan
payudaranya. Seperti yang kulihat sebelumnya, tidak terlalu
besar, tapi putih sekali.
Perlahan-lahan aku mulai memijat pinggangnya yang kali ini
tanpa kaos. Pijatanku kali ini kuarahkan ke bawah sedikit dan
menyentuh batas celana pendeknya. Keberanianku mulai
timbul, dengan perlahan aku menurunkan celana pendeknya,
sehingga aku bisa melihat belahan atas pantatnya. Putih…,
dan Naysila cuma diam. Aku memijatnya terus dan sedikit
turun ke bawah, kali ini aku memijat pantatnya yang masih
tertutup celana pendek. Amboi.. kencang sekali. Setelah itu
tanganku mulai naik ke atas, dan memijat bagian samping
lagi. Kali ini aku bisa menyentuh pinggiran payudaranya
secara langsung. Nafasku mulai memburu dan aku semakin
berani saja karena Naysila cuma diam dan memejamkan
matanya yang bagus.
Entah setan mana yang masuk ke dalam kepalaku, pijatanku
turun lagi ke daerah pinggulnya dan kali ini kuturunkan
celana pendek berikut celana dalamnya sampai aku bisa
melihat seluruh pantatnya. Dari atas aku sudah bisa sedikit
melihat bagian kemaluannya yang berwarna merah.
“Ahhh.. loe bandel amat sich..” kata Naysila perlahan.
“Tenang aja San.. loe tiduran aja, pasti enak kok..” padahal
aku sendiri sudah gemetar tidak karuan, masih memintanya
tenang. Aku menatap pantatnya yang putih bersih, di pantat
kanannya ada tahi lalat yang cukup besar. Aku masih ingat
karena tahi lalat tersebut sangat kontras dengan kulitnya
yang putih bersih. Aku meremas pantatnya, secara perlahan
lalu naik ke atas memijat pinggangnya.
“San, celana loe mengganggu banget, aku buka ya?” aku
memberanikan diri untuk maju selangkah lagi.
“Jangan Gus..”, kata Naysila, “Aku masih perawan..”
“Oke.. oke..” Kataku, sedikit kecewa, “Aku cuma pingin loe
releks dan menikmati.”
Naysila cuma diam, kutafsir sikapnya sebagai undangan
untuk melanjutkan pijatanku.
Sekarang aku ganti strategi, aku mulai memijat payudaranya
dari samping. Pertama aku cuma bisa menyentuh sedikit
buah dadanya, tapi lama-lama tanganku menyusup ke bawah
dan mulai mencari puting susunya. Kuremas payudaranya
perlahan, dan ketika jariku menyentuh puting susunya, aku
merasakan puting susunya sudah keras sekali. Saat itu posisi
badannya tidak telungkup lagi. Badannya sedikit miring untuk
memberikan tempat bagi tanganku meremas susu kirinya.
Jariku bermain di putingnya, memutar-mutar putingnya
seperti sedang mencari frekwensi radio. Saat itu aku mulai
mendengar desahan Naysila, “Ahhh.. ahhhh..”
Dengan sedikit memaksa, aku membalikkan posisi badannya.
Sekarang dia berbaring menghadap ke atas, dan untuk
pertama kalinya aku melihat payudaranya langsung dari
depan. Mancung dan putih. Puting susunya berwarna coklat
muda. Kudekatkan mulutku dan mulai menjilat puting susunya
sambil terus meremas payudaranya. Naysila sendiri sudah
terangsang berat, tangannya mengusap dan kadang menarik
rambutku.Aku yang
sudah terangsang hebat langsung menggerakkan tanganku ke
daerah kemaluannya yang masih tertutup sebagian oleh
celana dalamnya. Mungkin terlalu cepat aku menyentuh
daerah jembutnya, tiba-tiba dia menangkap tanganku.
“Jangan Gus, aku mau married bulan depan…” kata Naysila
dengan wajah memelas. Kasian juga aku melihat raut
mukanya. Setelah itu aku cuma kiss dia dan menaikkan
celananya lagi. Lalu aku balik ke kamarku untuk melakukan
onani.
Sayang memang, namun aku tidak menyesal kok, ini cuma
langkah kecil buat yang sudah berpengalaman, tapi buatku
yang masih polos, ini merupakan loncatan besar dan akan
membawaku dan Naysila ke petualangan sex selanjutnya
yang tidak akan terlupakan oleh kita berdua.

2 komentar:

  1. Budayakan Membaca, hargai kiriman orang lain, insyaallah membantu..

    VIMAX CAPSUL 100% ORIGINAL
    Vimax Asli : Pembesar Penis Dan Pemanjang Penis permanen.

    PEMESANAN / KONSULTASI
    SMS/Tlp Only : 0822 2666 9656
    Pin BB only. : 283DCD92
    Promo Bulan ini beli 2 gratis 1 + free ongkir

    Apakah anda kurang puas dengan ukuran PENIS anda?
    Cepat keluar ketika berhubungan?
    Terasa lembek & kurang bertenaga ?

    VIMAX – APA KHASIATNYA?
    » Menambah Besar dan Panjangkan penis ( hingga 6 cm bahkan bisa lebih )
    » Menghilangkan / Mengatasi ED (Ejakulasi Dini)
    » Menggeraskan Penis yang aslinya loyo & Tahan Lama
    » Suplemen penambah stamina saat berhubungan intim
    » Permanen tidak akan kembali menggecil lagi.

    - Stoke Ready
    - @ IDR 500.000,-

    PEMESANAN / KONSULTASI
    SMS/Tlp Only : 0822 2666 9656
    Pin BB only. : 283DCD92
    Promo Bulan ini beli 2 gratis 1 + free ongkir

    BalasHapus